Fase, Tahapan, dan Manfaat dari Project Development Life Cycle
Sebuah proyek yang di kerjakan tentunya memiliki proses awal dan akhir, dimana proses tersebut melewati beberapa fase yang dikenal sebagai fase life cycles. Fase ini bervariasi tergantung pada industri yang terlibat, namun semua tetap akan melewati langkah-langkah dasar yang sama. Project Development Life Cycles merupakan serangkaian tahapan yang dilewati oleh sebuah proyek mulai dari tahap persiapan sampai dengan closure proyek. Berikut adalah 4 stages yang di lalui dalam Project Life Cycle:
1. Project Initiation
Project Initiation adalah tahap inisiasi. Merupakan tahap pertama dalam project life cycles atau dasar dalam memulai sebuah proyek. Dengan mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup, pembenaran untuk memulai dan solusi yang akan dilaksanakan. Fase inisiasi mencakup dalam memulai proyek, dengan mendokumentasikan kasus bisnis, studi kelayakan, kerangka acuan, menunjuk tim, dan menyiapkan Office Project. Selama fase ini, tim pengambilan keputusan akan mengidentifikasi apakah proyek tersebut secara realistis dapat diselesaikan. Output tahap inisiasi diantaranya project charter, atau dokumen proyek yang berisikan nama proyek, budget proyek dan penunjukan manager proyek, dokumen ini dijadikan acuan dasar oleh manejer proyek untuk melakukan proses proyek selanjutnya. Proyek Inisiasi melibatkan enam langkah utama yakni sebagai berikut :
a. Develop a Business Case
b. Undertake a Feasibility Study
c. Establish the Terms of Reference
d. Appoint a Projrct Team
e. Setup a Project Office
f. Perform Phase Review
2. Project Planning
Tahap perencanaan merupakan tahap yang paling penting yang membutuhkan banyak waktu dan personel yang terlibat sesuai dengan besar kecilnya proyek. Output dari tahap ini diantaranya struktur dan tim proyek, gambar detail disain
, skop pekerjaan, data teknis, jadwal proyek, jadwal pekerja, jadwal material / pembelanjaan, prosedur-prosedur, dan hal-hal detail lainnya. Tahap perencanaan ini merupakan kunci keberhasilan tahap proyek selanjutnya.
Planning atau perencanaan, ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Tahap perencanaan memiliki 10 aktivitas penting, yaitu :
1. Create a Project Plan
2. Create a Resource Plan
3. Create a Financial Plan
4. Create a Quality Plan
5. Create a Risk Plan
6. Create an Acceptance Plan
7. Create a Communication Plan
8. Create a procurement Plan
9. Contract The Suppliers
10. Perform Phase Review
3. Project Execution.
Tahap eksekusi biasanya dilakukan bersamaan dengan tahap kontrol. Tahap ini merupakan tahap dilaksanakannya proyek, mulai dari pembelanjaan sampai konstruksi,mengacu pada output dari tahap perencanaan. Output dari tahap ini diantaranya produk (hasil kerja proyek), dokumen kontrol mulai dari kontrol administrsi
, kontrol kualitas, kontrol tenaga kerja, kontrol material, kontrol jadwal, sampai pada kontrol keuangan proyek, laporan-laporan, risalah rapat, hasil tes dan inspeksi dan lain-lain yang menggambarkan pelaksanaan proyek. Segala hal dalam tahap ini harus terdokumentasikan dengan baik untuk keperluan tahap selanjutnya.
Executing atau Pelaksanaan, dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara setiap deliverable sedang dibangun, suite proses manajemen yang dilakukan untuk memantau dan mengontrol kiriman menjadi output dengan proyek. Pada tahap ini manajer proyek juga memonitor dan mengontrol kegiatan.
4. Project Closure.
Tahap closing atau penyelesaian proyek merupakan tahap akhir dari sebuah proyek
, tahap ini terdiri dari serahterima dan masa perawatan, serahterima umumnya dibagi dua tahap, tahap pertama setelah pekerjaan konstruksi selesai dan siap digunakan dan selanjutnya setelah masa perawatan selesai. Output dari tahap ini adalah final dokumen yang berisikan semua dokumen kontrol dalam tahap konstruksi
, gambar final (as built drawing), manual operasi dan berita acara serah terima.
Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.
Manfaat Project Development Life Cycle
Manfaat penggunaan PDLC dalam pembuatan produk sangat penting agar seluruh elemen/komponen dalam tim proyek dapat bersatu dan terstruktur untuk sama-sama bekerja keras dan cerdas untuk menciptakan produk akhir yang sesuai dengan target, serta dapat meminimalisir resiko proyek.
PDLC juga berfungsi membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek. Fungsi lain dari PDLC ialah dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar